Langsung ke konten utama

Apa Wadah Tatasurya Itu ?


code-alam-ta

Alam semesta ini begitu luas, hingga tidak bisa diukur luasnya. Di dalamnya terdapat sistem tata surya galaksi yang tak terhingga banyaknya. Salah satunya adalah galaksi Bima Sakti atau yang disebut dengan Milky Way.

Teori tentang sistem tatasuryapun mulai bermunculan, di antaranya :

Geosentris :

    Pada kisaran abad 2 M, Ptolemy tokoh yang tersohor pada masa itu punya konsep yang menganggap bahwa seisi tatasurya ini berputar mengelilingi bumi. Teori ini di kenal dengan nama teori geosentris.

    Teori dari Ptolemy dengan geosentrisnya akhirnyapun berubah setelah di temukannya sistem tata surya yang memiliki pusat dan planet-planet yang mengitari matahari. Matahari merupakan pusat dari sistem galaksi Bima Sakti.

Heliosentris :

    Bersamaan dengan kemajuan ilmu teknologi Astronomi khususnya dalam rumus Matematika dan Fisika, Nicolaus Copernicus (1543) dengan pendapat heliosentris-nya dapat dijadikan tonggak sejarah dalam penemuan sistem tatasurya. Dapat dianggap penelitian secara sistematis tentang dinamika orbit benda di Tata Surya ini dimulai.

    Paham heliosentris sebenarnya telah ada sejak Aristarchus (Samos, abad 3 SM). Copernicus pun menganggap bahwa Matahari merupakan pusat alam semesta, bukan pusat Tata Surya. Artinya, bintang pun bergerak mengedari Matahari.

Secara perlahan setelah melaui berbagai pembuktian, maka pemahaman heliosentris semakin lengkap. Ini menggiring pada kesimpulan bahwa Matahari sebagai pusat Tata Surya dengan segala wujud anggotanya, sementara bintang-bintang tidak lain adalah benda-benda langit seperti Matahari yang terletak nun jauh di segenap pelosok alam semesta.

Para pakar ahli astronomy melalui penelitiannya menyimpulkan bahwa tatasurya merupakan wadah dari sekumpulan galaksi bima sakti dan planet-planet yang di pimpin oleh salah satu energi sumber panas matahari.

Planet dalam tatasurya memang sangat banyak jumlahnya. Kriteria dan katagori di jadikan patokan untuk menentukan jumlahnya. Kesepakatanpun di dapatkan oleh para pakar ahli astronomi. Setelah melalui berbagai pertimbangan dan argumen saat dalam pertemuan. Jumlah planet yang masuk kriteria keluarga matahari dalam sistem tatasurya sebanyak 8 planet.

Semula pluto merupakan planet dalam urutan yang ke 9. Tapi setelah di teliti, ternyata diameter dan berat pluto tidak masuk dalam katagori yang telah di sepakati. Rotasi serta revolusinya tidak beraturan sehingga akhirnya para ilmuan sepakat untuk tidak menggolongkan pluto ke dalam urutan planet.

BACA JUGA : Filosofi Kehidupan Dari Kupu-Kupu

Dalam sistem tatasurya ini, tiap-tiap planet punya orbit, rotasi serta revolusi sendiri-sendiri.

Pengertian orbit, rotasi, dan revolusi

: Orbit :

    Orbit merupakan tempat garis edar planet atau bisa di sebut juga poros.

Rotasi :

    Rotasi adalah berputarnya planet pada orbitnya dan menghasilkan hitungan hari

Revolusi

    Revolusi merupakan berputarnya planet dalam mengelilingi matahari dan menghasilkan tahun.

Waktu rotasi maupun revolusi masing-masing planet tidak sama, ada yang cepat dan ada juga yang lambat. Salah satu planet yang waktu rotasinya mendekati sama dengan bumi hanyalah planet mars. Bumi rotasinya 24 jam sedangkan mars 25 jam, beda 1 jam.

Untuk suhu rata-rata antara bumi dan mars, yaitu bumi suhu rata-rata 288 kelvin sedangkan mars suhu rata-ratanya 210 kelvin.

Karena perbedaan rotasi dan suhu yang tidak terlalu jauh, akhirnya pakar astronomy mengadakan penelitian terhadap planet mars. Dan di temukannya air serta tumbuh-tumbuhan di planet tersebut. Dari penemuan tersebut bisa simpulkan bahwa, kemungkinan besar ada kehidupan di planet tersebut seperti halnya kehidupan di bumi.

Kemungkinan-kemungkinan itu bisa saja terjadi. Tapi butuh pembuktian terlebih dahulu sebelum memutuskan.

Seperti halnya tatasurya keluarga Matahari ini, ada yang berpendapat kalau jumlahnya lebih dari satu. Sampai saat ini masih dalam proses penelitian. Kalau memang benar, berarti tatasurya keluarga matahari ini ada wadahnya. Lalu apa nama wadah dari tatasurya ini ?....atmosfirkah ?, atau alam semesta ?... Biarlah para ilmuan yang menentukan jawabannya.


Komentar